Pembuatan Scorpene Evolved Jadi Tantangan Insinyur Indonesia Mampu Tidak Membangun Kapal Selam

Indonesia segera buat kapal selam Scorpene Evolved (foto : Biro Pers Setpres)


TIMEMOMENTS.COM - Pemerintah Indonesia sudah deal dengan Naval Group membangun dua unit kapal selam Scorpene Evolved.

Seluruh Scorpene Evolved bakal dibangun oleh galangan kapal selam dalam negeri Indonesia.

Naval Group bakal memandu para insinyur kapal selam Indonesia membangun Scorpene Evolved.

Pembangunan Scorpene Evolved bakal berbeda dengan kapal selam Improved Changbogo class yang telah dibangun Indonesia sebelumnya.


Kapal selam ini menggunakan baterai Lithium-ion yang membuat Scorpene Evolved mampu menyelam lebih lama dibanding Improved Changbogo.

Keuntungan memakai kapal selam dengan Li-ion ini adalah efektivitas dan iritnya biaya operasional.

Selain itu ketersediaan bahan baku mentah membuat baterai di Indonesia punya cukup melimpah.

Namun ada dua kekurangan dari penggunaan Li-ion.

Pertama, kapal selam Scorpene harus servis rutin, berkala dan lumayan memakan biaya mahal.

Jika tak servis rutin bisa menimbulkan kerusakan signfiikan di komponen utama baterai yang menyimpan daya listrik.

Kedua, perawatan mahal dan masih jarang yang memakai kapal selam dengan spesifikasi seperti baterai Li-ion ini.

AL Prancis pun belum memakainya, cuma satu negara yang mengoperasikannya saat ini yakni Jepang dengan Taigei class.

Lompatan Teknologi


Naval Group berjanji akan memberikan seratus tahun pengalamannya membuat kapal selam kepada Indonesia.

Insinyur Indonesia bisa mempelajari cara pembuatan kapal selam hanya dalam tempo tiga tahun saja.

Indonesia diprediksi mampu membuat kapal selam ini.

Karena sebelumnya sudah mendapat ilmu dari DSME tata cara pembuatan kapal selam diesel elektrik konvensional.

Memang jika ingin mempunyai industri pertahanan mumpuni terutama manufaktur kapal selam, diperlukan pendanaan dan sumber daya manusia kompeten, tak bisa instan.

Pembuatan kapal selam itu sangat berbeda dengan kapal permukaan.

Tata cara mengelas plat baja kapal selam pun juga mesti dilakukan hati-hati.

Karena bentuk kapal selam yang silinder, pengelasan di sambungan antar lambung mesti rapat, jika tidak bisa remuk ditekan kedalaman air.

Indonesia mengirim karyawan PT PAL ke fasilitas Naval Group di Lorient, Prancis.

Mereka diberikan materi pengelasan lambung kapal selam, tak boleh ada kesalahan di sini nantinya.

Sekembalinya mereka ke Tanah Air menjadi andalan untuk membagi ilmunya kepada rekan kerja lain.

Tantangan Bagi Insinyur Indonesia

Rekayasa pembuatan kapal selam tak semua negara bisa.

Hanya mereka yang punya pengalaman, sumber daya manusia kompeten dan Political Will dari pemerintah mendukung sepenuhnya bisa mewujudkan hal ini.

Selain mampu membuat, negara produsen kapal selam juga punya fasilitas komplit cara mengoperasikan alutsista bawah air ini.

Sehingga ketika ada negara lain beli, keuntungan sepenuhnya masuk ke kas produsen.

Hindari membeli kapal selam dari negara yang belum mempunyai fasilitas pelatihan, pembuatan komponen suku cadang, sistem tempur dan persenjataannya secara mandiri.

Fasilitas pembuatan dan perawatan kapal selam Naval Group

Indonesia pernah mengalaminya dan hasilnya kapal selam tersebut kurang optimal dioperasikan.

Berbeda dengan Naval Group, mereka punya galangan produksi, fasilitas perawatan pelatihan, sistem tempur dan persenjataan mandiri.

Indonesia cukup membeli di satu tempat semua sudah tersedia dan pastinya Prancis bukan anak kemarin sore dalam pembuatan kapal selam modern.

"Kapal selam jauh lebih menantang dalam hal rekayasa, begitu pula kompleksitas integrasi sistem di berbagai desain kapal," jelas Euan Graham seorang pakar keamanan maritim Asia-Pasifik dikutip dari Defense News dalam artikelnya berjudul 'Hodgepodge of tech : What Makes Indonesia's Naval Buildup Vulnerable' pada 13 Februari 2025.

Tetapi bila semua usaha dan dukungan pemerintah maksimal maka tak disangsikan lagi Indonesia bakal mampu memproduksi sendiri kapal selam Scorpene Evolved di masa depan.*










Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk " Pembuatan Scorpene Evolved Jadi Tantangan Insinyur Indonesia Mampu Tidak Membangun Kapal Selam"