Solusi Murah Ketimbang Indonesia Beli J-10, USAF Punya 257 Unit F-15 Nganggur di AMARG
TIMEMOMENTS.COM - Indonesia dilaporkan mengincar 42 unit J-10 seri BD dari China.
Publik tahu apa itu jet tempur J-10 yang kondang di pertempuran Pakistan melawan India.
Namun publik masih belum paham bahwa yang menjatuhkan Rafale India bukan J-10 biasa, namun versi CE yang sudah diupgrade dari varian awalnya.
J-10 itu ada beberapa varian yakni A, B, C hingga CE.
Kita asumsikan mencoret seri pertama F-15 yakni tipe A dan B.
Stok tipe C masih tergolong banyak, namun daripada itu memilih 19 unit F-15D Eagle dan 1 unit F-15E Strike Eagle paling logis.
Publik tahu apa itu jet tempur J-10 yang kondang di pertempuran Pakistan melawan India.
Namun publik masih belum paham bahwa yang menjatuhkan Rafale India bukan J-10 biasa, namun versi CE yang sudah diupgrade dari varian awalnya.
J-10 itu ada beberapa varian yakni A, B, C hingga CE.
Baca Juga : Menunggu Reaksi F-15 Eagle II Usai Indonesia Membeli J-10 dari China
CE sendiri merupakan versi ekspor dari J-10 yang dipakai Pakistan saat ini.
Perlu dipahami pula bahwa Pakistan membeli J-10CE dalam kondisi baru, bukan bekas.
Pembelian Vigorous Dragon yang dilakukan Pakistan digodok sejak bertahun-tahun.
Mereka tidak asal membeli melainkan mempelajari dulu bagaimana sistem tempur buatan China bekerja di JF-17 Thunder.
Setelah paham serta mempertimbangkan situasi geopolitik di masa depan baru J-10 dibeli.
Pembelian J-10CE yang dilakukan tak serta merta membuat mereka langsung nyetel.
Pakistan menaruh J-10 nya di Skuadron Cobra No.15 yang bertugas menyerang lawan.
J-10 bisa bekerja maksimal karena Pakistan juga membeli sistem senjata dari China yang bisa terkoneksi satu sama lainnya.
J-10 Indonesia seri BD
Seperti dijelaskan di awal bahwa Indonesia mengincar J-10 seri BD.
Bila dikulik di dunia maya, tak ada J-10 BD, seperti apa spesifikasinya pun tidak diketahui saat ini.
Bila merunut langsung di website resmi Chengdu Aircraft Corporation yakni cac.avic.com, tak ada informasi mengenai seri BD.
Yang ada cuma A, B, C dan CE.
Saat ini pun fasilitas CAC digunakan untuk memproduksi J-20 tak lagi J-10.
CAC mengalihkan basis produksi J-10C dan CE ke Guizhou Aircraft Corporation.
Hanya seri C dan CE yang diproduksi itu pun jika ada pesanan dari luar negeri, A dan B sudah disuntik mati karena PLAAF tak lagi mau memesan J-10.
PLAAF hanya mau konsentrasi mengoperasikan J-20 dan J-35 karena dinilai kedua jet tempur itu merupakan masa depannya.
Produksi J-11, J-16 dan J-15 pun juga akan disusutkan seiring berjalannya waktu.
Lantas seperti apa seri BD yang diminati Indonesia? belum ada pernyataan resmi dari pemerintah mengenai ini.
Solusi Cepat Murah : F-15 Eks USAF
Kekhawatiran publik ialah bila Indonesia membeli J-10 bekas.
Mau bagaimanapun J-10 bekas bukan jawaban untuk memodernisasi angkatan bersenjata Indonesia.
J-10 hanya terbukti di satu dua pertempuran.
Bila cuma mengincar jet tempur bekas, program Peace Bima Sena II lebih berkualitas dibanding proyek J-10.
Indonesia bisa meminta request hibah kepada pemerintah AS dalam program Foreign Military Sales (FMS).
Di 309th Aerospace Maintenance and Regeneration Group (AMARG) tempat dimana pesawat militer dicadangkan atau tak dipakai lagi terdapat 257 unit F-15 berbagai varian.
Menurut data dari amarcexperience.com rincian tipe F-15 ada pada bagan di bawah ini.
CE sendiri merupakan versi ekspor dari J-10 yang dipakai Pakistan saat ini.
Perlu dipahami pula bahwa Pakistan membeli J-10CE dalam kondisi baru, bukan bekas.
Pembelian Vigorous Dragon yang dilakukan Pakistan digodok sejak bertahun-tahun.
Mereka tidak asal membeli melainkan mempelajari dulu bagaimana sistem tempur buatan China bekerja di JF-17 Thunder.
Setelah paham serta mempertimbangkan situasi geopolitik di masa depan baru J-10 dibeli.
Pembelian J-10CE yang dilakukan tak serta merta membuat mereka langsung nyetel.
Pakistan menaruh J-10 nya di Skuadron Cobra No.15 yang bertugas menyerang lawan.
J-10 bisa bekerja maksimal karena Pakistan juga membeli sistem senjata dari China yang bisa terkoneksi satu sama lainnya.
J-10 Indonesia seri BD
Seperti dijelaskan di awal bahwa Indonesia mengincar J-10 seri BD.
Bila dikulik di dunia maya, tak ada J-10 BD, seperti apa spesifikasinya pun tidak diketahui saat ini.
Bila merunut langsung di website resmi Chengdu Aircraft Corporation yakni cac.avic.com, tak ada informasi mengenai seri BD.
Yang ada cuma A, B, C dan CE.
Saat ini pun fasilitas CAC digunakan untuk memproduksi J-20 tak lagi J-10.
CAC mengalihkan basis produksi J-10C dan CE ke Guizhou Aircraft Corporation.
Hanya seri C dan CE yang diproduksi itu pun jika ada pesanan dari luar negeri, A dan B sudah disuntik mati karena PLAAF tak lagi mau memesan J-10.
PLAAF hanya mau konsentrasi mengoperasikan J-20 dan J-35 karena dinilai kedua jet tempur itu merupakan masa depannya.
Produksi J-11, J-16 dan J-15 pun juga akan disusutkan seiring berjalannya waktu.
Lantas seperti apa seri BD yang diminati Indonesia? belum ada pernyataan resmi dari pemerintah mengenai ini.
Solusi Cepat Murah : F-15 Eks USAF
Kekhawatiran publik ialah bila Indonesia membeli J-10 bekas.
Mau bagaimanapun J-10 bekas bukan jawaban untuk memodernisasi angkatan bersenjata Indonesia.
J-10 hanya terbukti di satu dua pertempuran.
Bila cuma mengincar jet tempur bekas, program Peace Bima Sena II lebih berkualitas dibanding proyek J-10.
Indonesia bisa meminta request hibah kepada pemerintah AS dalam program Foreign Military Sales (FMS).
Di 309th Aerospace Maintenance and Regeneration Group (AMARG) tempat dimana pesawat militer dicadangkan atau tak dipakai lagi terdapat 257 unit F-15 berbagai varian.
Menurut data dari amarcexperience.com rincian tipe F-15 ada pada bagan di bawah ini.
![]() |
| Tipe F-15 yang nganggur di AMARG |
Kita asumsikan mencoret seri pertama F-15 yakni tipe A dan B.
Stok tipe C masih tergolong banyak, namun daripada itu memilih 19 unit F-15D Eagle dan 1 unit F-15E Strike Eagle paling logis.
Masalahnya F-15D tak bisa diupgrade ke F-15E Strike Eagle tidak seperti F-16 Block 15 yang bisa dinaikkan statusnya menjadi Block 52.
Tetapi sistem dan avionik F-15D bisa ditingkatkan secara masif untuk mendekati kemampuan Strike Eagle.
Hal ini sudah dilakukan oleh AU Korea Selatan alias ROKAF.
F-15K Slam Eagle awalnya memiliki kemampuan setara dengan F-15D tetapi beberapa waktu tahun lalu mereka mengganti komponen inti seperti sistem misi, radar dan sistem peperangan elektronik sebagai modernisasi menyamai kemampuan Strike Eagle.
19 unit F-15D modernisasi dan 1 unit F-15E Strike Eagle terasa pas bagi Indonesia saat ini sebagai stop gap sebelum loncat mengoperasikan jet tempur generasi kelima.
Namun ini hanya angan-angan semata karena baik J-10 dan F-15 bekas tetap pilihan terbaik ialah membeli jet tempur baru seperti Rafale.*
Tetapi sistem dan avionik F-15D bisa ditingkatkan secara masif untuk mendekati kemampuan Strike Eagle.
Hal ini sudah dilakukan oleh AU Korea Selatan alias ROKAF.
F-15K Slam Eagle awalnya memiliki kemampuan setara dengan F-15D tetapi beberapa waktu tahun lalu mereka mengganti komponen inti seperti sistem misi, radar dan sistem peperangan elektronik sebagai modernisasi menyamai kemampuan Strike Eagle.
19 unit F-15D modernisasi dan 1 unit F-15E Strike Eagle terasa pas bagi Indonesia saat ini sebagai stop gap sebelum loncat mengoperasikan jet tempur generasi kelima.
Namun ini hanya angan-angan semata karena baik J-10 dan F-15 bekas tetap pilihan terbaik ialah membeli jet tempur baru seperti Rafale.*


Posting Komentar untuk "Solusi Murah Ketimbang Indonesia Beli J-10, USAF Punya 257 Unit F-15 Nganggur di AMARG"