Masalah Besar Ini Bisa Menanti Indonesia Jika Membeli Kapal Induk Giuseppe Garibaldi

TIMEMOMENTS.COM - Upaya Indonesia untuk memperluas kekuatan Angkatan Lautnya menempatkannya untuk mendapatkan kapal induk Giuseppe Garibaldi.

Upaya ini dilaporkan tak hanya upaya untuk memperluas angkatan lautnya, tetapi juga mendominasi kawasan Asia Tenggara.

Menurut media China, 163.com, pada 26 September 2025, upaya ini membuatnya bersaing dengan Australia untuk memperebutkan hegemoni maritim di Pasifik Selatan.

Awal mula rencana ini adalah dari program modernisasi besar-besaran yang sedang berlangsung di Indonesia untuk angkatan darat, angkatan udara, dan khususnya angkatan laut. 

Oleh karena itu, pada tahun 2021, Indonesia mengumumkan rencana pengadaan militer senilai $125 miliar, bersiap untuk berinvestasi besar-besaran pada peralatan militer canggih dari luar negeri.

 Untuk mencapai hal ini, Indonesia telah membeli jet tempur Rafale Prancis, tank tempur utama Leopard 2 Jerman, dan kapal FREMM (Fregat Multi-Peran Eropa) Italia dengan biaya yang signifikan.

Namun, tujuan modernisasi militer Indonesia terutama bergantung pada pinjaman luar negeri, sebuah praktik yang sangat mirip dengan Polandia

Apakah modernisasi militer ini akan menjadi bumerang di masa depan masih terlalu berat untuk dipertimbangkan oleh Indonesia. 

Sebagai contoh, baru-baru ini, pemerintah Indonesia kembali mengizinkan Kementerian Pertahanan untuk menggunakan pinjaman luar negeri.

 Kementerian tersebut berencana membeli helikopter angkut baru senilai $250 juta dan helikopter khusus senilai $300 juta. 

Puncaknya adalah pembelian kapal induk senilai $450 juta.

Bagi Angkatan Laut Indonesia, pembelian kapal induk Giuseppe Garibaldi memang tertinggal jauh bagi pemilik kapal induk di dunia.

Namun, hal ini cukup memadai bagi Angkatan Laut Indonesia.

Pasalnya, Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengoperasikan kapal induk, sementara Australia hanya memiliki dua kapal pendukung strategis. 

Namun, Chakri Naruebet milik Thailand kurang perawatan dan pelatihan rutin, belum lagi usianya yang hampir 30 tahun dan hanya tinggal beberapa hari lagi untuk pensiun. 

Kapal-kapal kelas Canberra milik Australia hanyalah kapal serbu amfibi dengan kemampuan superioritas udara yang relatif lemah.

Meski demikian, media China tersebut menyebut Indonesia akan menghadapi kendala besar di masa depan.

Angkatan Laut Indonesia akan menghadapi tantangan yang lebih besar setelah benar-benar mendapatkan kapal induk. 

Yang pertama adalah masalah pelabuhan asal kapal induk tersebut. Meskipun Indonesia memiliki kapal pendarat dok amfibi kelas Makassar.

 Masing-masing memiliki bobot mati melebihi 10.000 ton, kapal perang yang dibangun secara komersial ini hanya memiliki draft 4,9 meter, dibandingkan dengan Garibaldi yang memiliki draft 7,5 meter. 

Oleh karena itu, prioritas pertama Indonesia adalah mengatasi masalah pelabuhan, sebuah proyek kompleks yang mungkin memerlukan bantuan dari Italia. 

Pembuat kapal Italia, Fincantieri, dilaporkan telah mengumumkan empat proyek konversi galangan kapal yang diusulkan mulai Juli 2025. 

Meskipun belum ada detail yang dirilis, kemungkinan besar hal ini terkait dengan pelabuhan asal kapal induk tersebut.

Jika masalah pelabuhan terselesaikan, maka akan muncul masalah operasional harian kapal induk. 

Bahkan untuk kapal induk ringan seperti Garibaldi, bahkan jika diubah menjadi kapal induk helikopter, biaya operasional hariannya akan mencapai ratusan juta dolar. 

Bagi Indonesia, yang telah terlanjur meminjam uang untuk membeli persenjataan, ini jelas merupakan beban yang tak tertahankan.

Lebih lanjut, Indonesia harus mempertimbangkan bagaimana agar pembeliannya tidak membuat negara-negara Asia Tenggara lainnya khawatir, seperti negara-negara kaya seperti Singapura dan Malaysia

Singapura, khususnya, sudah memiliki rencana untuk membeli kapal serbu amfibi. 

Jika Indonesia membeli Garibaldi, hal itu pasti akan memperburuk perlombaan senjata angkatan laut di Asia Tenggara.

Baca Juga : Guiseppe Garibaldi Kalau Jadi Indonesia Beli 3 Sampai 4 Periode Presiden Harus Komitmen Mengurus dan Merawat Kapal Induk NKRI

***



Afif Khoirul M
Afif Khoirul M Saya merupakan penulis di website sejak 2017, sempat menulis di berbagai media seperti Intisari Online dan National Geographic dengan mengikuti berbagai isu terkini.

Posting Komentar untuk " Masalah Besar Ini Bisa Menanti Indonesia Jika Membeli Kapal Induk Giuseppe Garibaldi "