Indonesia Meminta Tambahan Persenjataan ke Rusia

(Ilustrasi) Indonesia request tambahan persenjataan ke Rusia (foto : Kemhan RI)


TIMEMOMENTS.COM - Saat ini Indonesia mengoperasikan berbagai persenjataan atau alutsista buatan Rusia.

Ada Sukhoi, Mi-35, Mi-17, BTR-50, BMP-3F hingga PT-76.

Senjata buatan negeri Tirai Besi dikenal tahan banting di segala kondisi cuaca serta murah dalam perawatan.

Namun tetap ada sisi kurangnya yakni tak terlalu canggih dibanding buatan Barat.

Baca JugaDubes Sergey Tolchenov Minta Indonesia Kirimkan Armada Perang ke Perairan Rusia

Moskow sedari dulu menjual alutsista ke negara-negara konsumen dengan harga terjangkau.

Selain itu tak pakai embel-embel HAM yang merupakan slogan Barat ketika menjual senjatanya ke negara lain.

Fleksibelnya cara Rusia berjualan membuat Indonesia terus memandangnya sebagai supplier penting angkatan bersenjata.

Meski Indonesia juga membeli alutsista dari Barat, buatan Rusia pasti ada di sini.

Su-35 dan CAATSA


Untuk menahan penjualan senjata Rusia di dunia, AS memberlakukan sanksi CAATSA.

Sudah banyak yang membahas hal ini, intinya AS akan menjatuhkan sanksi ekonomi bagi siapa pun yang membeli alutsista dari Moskow.

Baik itu perangkat keras militer maupun lunak, akan kena imbasnya.

Lahirnya CAATSA tak diprediksi Indonesia yang sudah deal 11 unit Su-35.

Terpaksa deal ini ditunda lebih dahulu bukan dibatalkan.

Kontrak masih aktif, Rusia menunggu keputusan apakah dilanjut atau dibatalkan.

Su-35 

Indonesia juga tak memberitahukan soal pembatalan kontrak Su-35.

Namun anggaran yang seharusnya digunakan membeli Super Flanker tersebut sudah dibelanjakan enam unit Rafale.

Selain Su-35 sebetulnya Indonesia sangat dekat membeli tank amfibi BT-3F yang diproyeksikan mengganti BTR-50.

Semua berantakan karena terbitnya CAATSA.

Permintaan Indonesia

Tentunya Indonesia masih ingin membeli senjata buatan Rusia.

Kerja sama pertahanan juga dipererat, misalnya pada 2026 nanti Indonesia mengirim armada perang ke perairan Rusia dalam latihan angkatan laut Orruda.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov menyampaikan hal ini beberapa waktu lalu.

Tolchenov berharap pada 2026 mengundang armada perang Indonesia ke Rusia guna menyukseskan latihan bersama tersebut.

Menurut laporan Small Wars Journal dalam artikelnya berjudul 'Indonesia’s Haphazard Military Acquisitions Risks its Global Ambitions' pada 29 September 2025, Jakarta meminta tambahan persenjataan dari Rusia.

"Hal ini memperkuat hubungan yang telah terjalin dengan Rusia, yang dimulai segera setelah pelantikan Presiden Prabowo ketika pemerintah Indonesia meminta tambahan persenjataan dan peralatan dari Rusia, di samping tujuh kontrak yang telah ada yang berfokus pada kerja sama militer," jelasnya.

Banyak pengamat pertahanan mulai menebak-nebak alutsista apa yang akan dibeli Indonesia dari Rusia.

Lantas bagaimana dengan CAATSA? hal ini belum terjawab.

Namun yang pasti Indonesia harus pintar-pintar memodernisasi alutsistanya karena ancaman kedepan terlalu kompleks bila cuma dipandang secara hitam-putih.*







Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Indonesia Meminta Tambahan Persenjataan ke Rusia"