Pilot TNI AU Pemegang Kendali Prototipe KF-21 Boramae dari Kursi Depan 2 Kali Cetak Sejarah di Korea Selatan

Duduk di Kursi Depan, Pilot TNI AU Indonesia Pertama Kalinya Pegang Kendali Prototipe KF-21 Boramae di Korea Selatan (TNI AU)


TIMEMOMENTS.COM- Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) saat ini tengah mengembangkan jet tempur KF-21 Boramae yang dikenal dengan proyek KFX/IFX.

KF-21 Boramae adalah jet tempur supersonik yang sedang dikembangkan oleh Korea Selatan dan Indonesia.

Dalam kesepakatan kerja sama, Indonesia dijanjikan akan mendapat satu prototipe KF-21 Boramae dari Korea Selatan.

Maka tak heran jika Indonesia sejak awal menempatkan teknisi dan penerbang di Korea Aerospace Industries (KAI) tempat KF-21 Boramae dibangun.

Kerja sama pembuatan jet tempur KF-21 Boramae Indonesia dan Korea Selatan diluncurkan pada 2015 silam dan ditargetkan rampung pada 2026.

Baca Juga: Kecewa KF-21 Boramae Gagal Jadi Kuda Hitam India Tapi Pelajaran Penting Ini Dipetik Korea Selatan

Dalam kerja sama tersebut, PTDI merupakan perwakilan industri nasional yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia sebagai penerima manfaat ofset (IIP) dari pembuatan prototipe jet tempur KF-21 Boramae yang digarap di Korea Aerospace Industries (KAI) Korea Selatan.

Bertahun-tahun dikembangkan, KF-21 Boramae akhirnya bisa dikendalikan oleh pilot Indonesia di kursi depan.

TNI AU lewat unggahan akun Instagramnya pada 2 Oktober 2025 melaporkan kerja sama pertahanan Indonesia–Korea Selatan kembali mencatat tonggak penting.

Duduk di Kursi Depan, Pilot TNI AU Indonesia Pertama Kalinya Pegang Kendali Prototipe KF-21 Boramae di Korea Selatan (TNI AU)


"Kolonel Pnb Mohammad Sugiyanto, pilot uji TNI Angkatan Udara dengan callsign 'Mammoth', sukses menjalani uji terbang perdana sebagai front seater (kursi depan) pada prototipe pesawat tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae, Selasa (30/9/2025), di Sacheon, Korea Selatan.

Dalam misi berdurasi satu jam, Mammoth melaksanakan pengujian performa serta aspek Stability & Control pada ketinggian 10.000 hingga 20.000 kaki, didampingi pilot uji Korea Aerospace Industries (KAI), Koh Hwi Seok.

Sebelumnya, pada 16 Mei 2023, Kolonel Pnb Sugiyanto telah mencatat sejarah sebagai pilot mancanegara pertama yang terbang di kursi belakang KF-21.

Kini, keberhasilannya duduk di kursi depan semakin mempertegas peran aktif Indonesia dalam program pengembangan pesawat tempur bersama tersebut.

Keterlibatan penerbang TNI AU dalam fase uji terbang menjadi bagian dari implementasi kerja sama Indonesia-Korea Selatan dalam proyek KF-21/IF-X.

Selain itu, kegiatan ini juga mencakup upaya transfer teknologi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pertahanan.

Kesuksesan program pesawat tempur masa depan kedua negara diharapkan dapat memperkuat kemandirian teknologi pertahanan, sekaligus meningkatkan profesionalisme dalam membangun TNI AU AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis)," jelas TNI AU seperti dikutip Timemoments.com.

Duduk di Kursi Depan, Pilot TNI AU Indonesia Pertama Kalinya Pegang Kendali Prototipe KF-21 Boramae di Korea Selatan (TNI AU)


Indonesia bergabung dalam proyek pengembangan jet tempur bersama ini pada Januari 2016, dan sepakat untuk menanggung biaya sekitar $1,5 miliar USD, alias 20% dari biaya pengembangan KF-21 hingga Juni 2026.

Sebagai imbalannya, Indonesia setuju untuk mentransfer teknologi terkait.

Baca Juga: Radar AESA Jet Tempur KF-21 Boramae Pembuat Iri AS & Eropa Resmi Diproduksi Massal Hanwha Systems Korea Selatan

Biaya pengembangan kemudian disesuaikan menjadi sekitar $1,6 triliun.

Namun, pada bulan Mei tahun 2024 lalu, Indonesia mengusulkan kepada Korea untuk mengurangi kontribusinya menjadi 600 miliar won, sepertiga dari jumlah sebelumnya, sekaligus mengurangi skala transfer teknologi.

Lebih lanjut, pada akhir tahun 2023, Indonesia meminta perpanjangan batas waktu pembayaran kontribusi hingga tahun 2034.

Dikutip Timemoments.com dari The JoongAng edisi 13 Juni 2025, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) mengumumkan pada tanggal 13 Juni 2025 bahwa mereka telah menandatangani 'Amandemen Perjanjian Dasar tentang Pengembangan Bersama KF-21' dengan pemerintah Indonesia saat berpartisipasi dalam pameran pertahanan 'Indo Defense' yang diadakan di Jakarta, Indonesia dari tanggal 11 hingga 12 Juni 2025.

Seorang pejabat dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) mengatakan, "Ruang lingkup transfer teknologi akan dibahas setelah pengembangan sistem KF-21 selesai," dan menjelaskan, "Jika Indonesia ingin menyediakan prototipe, negosiasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan ruang lingkup transfer teknologi agar sesuai dengan nilai prototipe".

***

Posting Komentar untuk "Pilot TNI AU Pemegang Kendali Prototipe KF-21 Boramae dari Kursi Depan 2 Kali Cetak Sejarah di Korea Selatan"