Indonesia Andalkan Rudal Balistik KHAN Hadapi Pakta Pertahanan FPDA

Personel FPDA tengah melaksanakan Tactical Floor Game (foto : FPDA)


TIMEMOMENTS.COM - Bagi yang belum tahu Five Power Defence Arrangements alias FPDA merupakan pakta pertahanan yang diteken oleh lima negara pada 1971.

Kelimanya adalah Inggris, Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Singapura.

Pakta ini dibentuk guna menghadapi ancaman atau potensi agresi yang mengarah kepada anggotanya.

Boleh percaya atau tidak, FPDA ada karena kekhawatiran terhadap angkatan bersenjata Indonesia.

Baca Juga : Enam Unit Baterai Rudal Balistik KHAN Indonesia Bisa Mengancam Separuh Wilayah Negara Malaysia

Di era Orde Lama, militer Indonesia berkembang sangat besar, meyakinkan Inggris untuk membendungnya.

Mereka menganggap pasukan Indonesia layaknya Tentara Merah Uni Soviet atau PLA China, implusif yang sewaktu-waktu menyerang negara tetangga kanan kiri.

Wajar saja berpikiran demikian karena 1960 an menjadi tahun panasnya Perang Dingin antara blok Barat dan Timur.

Indonesia dianggap menempel ke blok Timur saat itu.

Hadapi Musuh Bersama

Seperti dijelaskan di atas jika FPDA dibentuk untuk menghadapi ancaman atau agresi dari pihak lain secara bersama-sama.

Tapi Pasal ini aktif bila salah satu anggota diserang, kesepakatan ini tertuang dalam Article 5 FPDA.

Jadi misal casus belli menyatakan salah satu anggota FPDA yang memulai perang maka pasal saling bantu itu tak bisa diaktifkan.

Semakin berkembangnya zaman, pakta pertahanan itu makin diperluas cakupannya.


Selain bersiap menghadapi perang konvensional, mereka berlatih cara penanggulangan terorisme dan bantuan bencana alam.

Meski demikian negara-negara Asia Tenggara mempertanyakan relevansi FPDA di masa kini.

"Banyak pihak mulai mempertanyakan relevansi FPDA yang hingga sekarang ini masih bertahan menjadi salah satu kerjasama keamanan di kawasan Asia Tenggara," jelas etd.repository.ugm.ac.id dalam sebuah skripsi berjudul 'Kerjasama Five Power Defence Arrangment Bagi Kepentingan Keamanan Australia Dewasa Ini'

Rudal Balistik KHAN

Pembangunan IKN Nusantara mengakibatkan pemerintah Indonesia memacu penguatan angkatan bersenjata.

Tujuannya untuk melindungi keamanan ibu kota baru tersebut.

Selain itu penguatan angkatan bersenjata untuk menjamin kedaulatan nasional di seluruh Indonesia.

Salah satu cara mengamankan IKN Nusantara ialah penggunaan rudal balistik KHAN.

Dimana ada sistem rudal ini maka lokasi tersebut strategis dalam taktik defensif maupun ofensif.

"Lokasi sistem rudal KHAN kemungkinan menandakan tujuan strategisnya.

Rudal balistik KHAN (foto : Roketsan)

Sistem rudal ini saat ini ditempatkan di Kalimantan, lokasi ibu kota masa depan Indonesia," jelas Lowy Institute dalam artikelnya berjudul 'Indonesia’s KHAN missiles aren’t targeting China' pada 1 September 2025.

Maka untuk menghadapi eksistensi FPDA pas rasanya rudal balistik KHAN menanggulanginya.

"Menariknya, rencana pertahanan ibu kota baru tersebut mengidentifikasi beberapa masalah keamanan inti seperti perbatasan darat Indonesia yang panjang dengan Malaysia, keamanan maritim di dekat Kalimantan (termasuk di Selat Makassar), dan FPDA," jelasnya.

Indonesia tengah bersiap berperang demi mencapai keinginannya mendapat perdamaian.*
















Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Indonesia Andalkan Rudal Balistik KHAN Hadapi Pakta Pertahanan FPDA"