Modernisasi Militer Indonesia Buat Sejumlah Negara Merasa Terprovokasi
![]() |
| Modernisasi militer Indonesia harus dipercepat (foto : US Army) |
Tujuannya untuk mencegah segala bentuk ancaman yang mengarah ke NKRI.
Tetapi setiap aksi pasti menimbulkan reaksi.
Negara lain menganggap penguatan angkatan bersenjata Indonesia merupakan ancaman.
Baca Juga : Optimum Essential Force, Wujud Postur Pertahanan Terkuat Militer Indonesia
Wajar saja, sedari dulu militer Indonesia sudah diwaspadai negara lain.
Kepentingan nasional negeri ini selalu berbenturan dengan kepentingan asing.
Arms Race Asia Tenggara
Sebetulnya di Asia Tenggara tengah terjadi perlombaan senjata.
Negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand dan Singapura ramai-ramai belanja senjata.
Alasan sederhananya karena klaim Nine Dash Line China yang menggerogoti kedamaian di Indo Pasifik.
Klaim ini memancing AS turut campur karena hegemoninya di kawasan direcoki China.
Walhasil kedua negara saling jegal demi status hegemon selanjutnya.
Demi memuluskan langkah, keduanya mencoba berebut pengaruh ke negara-negara Asia Tenggara.
AS mendekati Indonesia pun demikian dengan China.
Kepentingan nasional negeri ini selalu berbenturan dengan kepentingan asing.
Arms Race Asia Tenggara
Sebetulnya di Asia Tenggara tengah terjadi perlombaan senjata.
Negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand dan Singapura ramai-ramai belanja senjata.
Alasan sederhananya karena klaim Nine Dash Line China yang menggerogoti kedamaian di Indo Pasifik.
Klaim ini memancing AS turut campur karena hegemoninya di kawasan direcoki China.
Walhasil kedua negara saling jegal demi status hegemon selanjutnya.
Demi memuluskan langkah, keduanya mencoba berebut pengaruh ke negara-negara Asia Tenggara.
AS mendekati Indonesia pun demikian dengan China.
Keduanya berharap dapat menggeser pendirian Indonesia yang Bebas Aktif.
"Saat China dan AS bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan tersebut, mereka mengarahkan pandangan mereka ke negara yang secara historis menolak untuk terlibat dalam urusan luar negeri: Indonesia," jelas Business Insider pada 30 Juli 2021.
Indonesia menguasai perairan penting di Indo Pasifik, jantung perdagangan dunia yakni Selat Malaka.
Untungnya Jakarta tak berpihak, Non Blok tetap jadi politik luar negerinya.
Merasa Terprovokasi
Bisa dijamin bahwa penguatan alutsista Indonesia tak ditujukan untuk menyerang negara lain.
Murni hanya untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Tapi seperti yang dijelaskan di awal artikel kepentingan nasional Indonesia sering bertubrukkan dengan negara lain.
Contoh paling gampang penguatan alutsista digunakan menegakkan kedaulatan Indonesia di Ambalat.
Pastinya respon pemerintah Malaysia tak suka karena mereka mengklaim perairan itu sebagai miliknya.
"Saat China dan AS bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan tersebut, mereka mengarahkan pandangan mereka ke negara yang secara historis menolak untuk terlibat dalam urusan luar negeri: Indonesia," jelas Business Insider pada 30 Juli 2021.
Indonesia menguasai perairan penting di Indo Pasifik, jantung perdagangan dunia yakni Selat Malaka.
Untungnya Jakarta tak berpihak, Non Blok tetap jadi politik luar negerinya.
Merasa Terprovokasi
Bisa dijamin bahwa penguatan alutsista Indonesia tak ditujukan untuk menyerang negara lain.
Murni hanya untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Tapi seperti yang dijelaskan di awal artikel kepentingan nasional Indonesia sering bertubrukkan dengan negara lain.
Contoh paling gampang penguatan alutsista digunakan menegakkan kedaulatan Indonesia di Ambalat.
Pastinya respon pemerintah Malaysia tak suka karena mereka mengklaim perairan itu sebagai miliknya.
Tak masalah keberatan itu karena bagi negeri ini kedaulatan NKRI harga mati jangan mau kalah dengan tekanan-tekanan geopolitik dari negara lain.
Selain Malaysia tentunya China dan AS merasa modernisasi itu mengancam kepentingannya juga.
"Tekanan geopolitik dari negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat sering kali membuat posisi Indonesia menjadi dilematis.
Di satu sisi, modernisasi teknologi militer menjadi kebutuhan mendesak.
Di sisi lain, Indonesia harus memastikan bahwa langkah tersebut tidak memprovokasi ketegangan baru atau melibatkan diri dalam rivalitas kekuatan besar," jelas kemhan.go.id dalam artikelnya berjudul 'Integrasi Teknologi Militer Modern Untuk Strategi Pertahanan Indonesia' pada 10 Desember 2024.
Tentu saja faktor-faktor lain juga menghinggapi proses modernisasi alutsista militer Indonesia.
Paling kentara ialah anggaran, kerap tak mencukup untuk membeli alutsista baru yang harganya cukup mahal.*


Posting Komentar untuk "Modernisasi Militer Indonesia Buat Sejumlah Negara Merasa Terprovokasi"