Adu Tangguh Flagship Fregat Merah Putih Indonesia dengan Maharaja Lela Class Malaysia
TIMEMOMENTS.COM - Sebetulnya iklim kompetitif industri pertahanan mesti diciptakan antar negara ASEAN.
Misal Indonesia berhasil memproduksi Fregat Merah Putih dengan kualitas memuaskan, maka negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Vietnam hingga Thailand harus iri dengan pencapaian tersebut.
Mereka diharapkan berlomba memajukan industri pertahanannya untuk menyamai atau melampaui kapasitas galangan kapal Indonesia.
Pun demikian Singapura bila berhasil membangun Multi Role Combat Vessel (MRCV) maka Indonesia harus memproduksi sendiri Landing Helicopter Dock (LHD).
Baca Juga : Fregat Merah Putih Ditugaskan Jaga Natuna Utara dan Menghadapi Kapal Selam Nuklir Australia
Nantinya ada radar Thales SMART-S Mk2 sebagai mata utama kapal ini.
CMS nya memakai SETIS Naval Group.
Lini persenjataan bakal dilengkapi dengan Naval Strike Missile lansiran Kongsberg hingga rudal anti serangan udara VLS Mica.
Semua itu masih direncanakan dan unit pertama harusnya Sea Trial pada Oktober 2025 lalu namun belum ada rimbanya.
Fregat Merah Putih Indonesia
Sempat lelet proses produksinya namun siapa sangka dalam tiga bulan ini mendadak wujud kapal sudah terlihat.
Dalam News Release Komisi VII DPR RI tertanggal Surabaya, 9 Desember 2025, mereka melakukan kunjungan ke PT PAL Indonesia (Persero) mengecek pembuatan Fregat Merah Putih.
"Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap kebijakan penguatan industri strategis, kapasitas produksi alutsista, serta kesiapan industri maritim nasional dalam mendukung ketahanan negara," jelasnya.
Lalu disebutkan pencapaian terbaru dalam pembuatan Fregat Merah Putih ialah peluncurannya pada 18 Desember 2025.
Hal ini sontak membuat publik terkejut, tiga bulan lalu kapal masih dalam keadaan blok-blok yang belum disatukan kini siap diluncurkan.
Spesifikasi Fregat Merah Putih cukup meyakinkan.
Mempunyai panjang 140 meter dengan tonase 6.626 ton, kapal mampu dijejali berbagai sistem pertahanan diri.
Kecepatan kapal maksimal 28 knot namun mampu menjelajah lautan sejauh 17.000 km.
Ada radar CENK 400-N dan CMS Advent buatan Havelsan, Turki.
Lini persenjataan ada VLS MIDLAS yang mampu menembakkan rudal anti serangan udara HISAR dan SIPER.
Kemudian rudal anti kapal Atmaca juga terpasang di sana.
Bila boleh memilih, harusnya rudal anti kapal memakai Naval Strike Missile, sama seperti Maharaja Lela class.
Patut dinanti siapa dulu yang resmi operasional apakah Fregat Merah Putih Indonesia atau Maharaja Lela Class Malaysia.*
Misal Indonesia berhasil memproduksi Fregat Merah Putih dengan kualitas memuaskan, maka negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Vietnam hingga Thailand harus iri dengan pencapaian tersebut.
Mereka diharapkan berlomba memajukan industri pertahanannya untuk menyamai atau melampaui kapasitas galangan kapal Indonesia.
Pun demikian Singapura bila berhasil membangun Multi Role Combat Vessel (MRCV) maka Indonesia harus memproduksi sendiri Landing Helicopter Dock (LHD).
Baca Juga : Fregat Merah Putih Ditugaskan Jaga Natuna Utara dan Menghadapi Kapal Selam Nuklir Australia
Ujung-ujungnya bila industri pertahanan negara ASEAN mandiri maka menciptakan stabilitas keamanan di kawasan ini untuk menjaga supaya tak terombang-ambing dalam perebutan hegemoni China-AS di Indo Pasifik.
Maharaja Lela Class Malaysia
Kementerian Pertahanan Malaysia mempunyai proyek pembuatan kapal tempur pesisir yang mengambil desain Gowind class.
Proyek sudah dimulai sejak tahun 2014 silam, namun karena skandal korupsi pembuatan Maharaja Lela class molor.
Baru pada 4 Juni 2024, unit pertama yakni KD Maharaja Lela diluncurkan.
Kapal diceburkan ke laut menandai proses lebih lanjut seperti pemasangan Combat Management System (CMS), radar dan persenjataan.
"LCS 1 Maharaja Lela kini berada di tahap pemasangan perlengkapan di dermaga, menjelang uji coba oleh para pembangunnya," jelas navalnews.com pada Juni 2024.
Menilik kemampuannya, kapal ini punya berat 3.100 ton dengan panjang 111 meter.
Ia diawaki 138 pelaut dengan kecepatan maksimum mencapai 28 knot mampu menjelajah sejuah 9.300 km.
Maharaja Lela Class Malaysia
Kementerian Pertahanan Malaysia mempunyai proyek pembuatan kapal tempur pesisir yang mengambil desain Gowind class.
Proyek sudah dimulai sejak tahun 2014 silam, namun karena skandal korupsi pembuatan Maharaja Lela class molor.
Baru pada 4 Juni 2024, unit pertama yakni KD Maharaja Lela diluncurkan.
Kapal diceburkan ke laut menandai proses lebih lanjut seperti pemasangan Combat Management System (CMS), radar dan persenjataan.
"LCS 1 Maharaja Lela kini berada di tahap pemasangan perlengkapan di dermaga, menjelang uji coba oleh para pembangunnya," jelas navalnews.com pada Juni 2024.
Menilik kemampuannya, kapal ini punya berat 3.100 ton dengan panjang 111 meter.
Ia diawaki 138 pelaut dengan kecepatan maksimum mencapai 28 knot mampu menjelajah sejuah 9.300 km.
![]() |
| Maharaja Lela class (foto : LUNAS Shipyard) |
Nantinya ada radar Thales SMART-S Mk2 sebagai mata utama kapal ini.
CMS nya memakai SETIS Naval Group.
Lini persenjataan bakal dilengkapi dengan Naval Strike Missile lansiran Kongsberg hingga rudal anti serangan udara VLS Mica.
Semua itu masih direncanakan dan unit pertama harusnya Sea Trial pada Oktober 2025 lalu namun belum ada rimbanya.
Fregat Merah Putih Indonesia
Sempat lelet proses produksinya namun siapa sangka dalam tiga bulan ini mendadak wujud kapal sudah terlihat.
Dalam News Release Komisi VII DPR RI tertanggal Surabaya, 9 Desember 2025, mereka melakukan kunjungan ke PT PAL Indonesia (Persero) mengecek pembuatan Fregat Merah Putih.
"Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap kebijakan penguatan industri strategis, kapasitas produksi alutsista, serta kesiapan industri maritim nasional dalam mendukung ketahanan negara," jelasnya.
Lalu disebutkan pencapaian terbaru dalam pembuatan Fregat Merah Putih ialah peluncurannya pada 18 Desember 2025.
Hal ini sontak membuat publik terkejut, tiga bulan lalu kapal masih dalam keadaan blok-blok yang belum disatukan kini siap diluncurkan.
Spesifikasi Fregat Merah Putih cukup meyakinkan.
Mempunyai panjang 140 meter dengan tonase 6.626 ton, kapal mampu dijejali berbagai sistem pertahanan diri.
Kecepatan kapal maksimal 28 knot namun mampu menjelajah lautan sejauh 17.000 km.
Ada radar CENK 400-N dan CMS Advent buatan Havelsan, Turki.
Lini persenjataan ada VLS MIDLAS yang mampu menembakkan rudal anti serangan udara HISAR dan SIPER.
Kemudian rudal anti kapal Atmaca juga terpasang di sana.
Bila boleh memilih, harusnya rudal anti kapal memakai Naval Strike Missile, sama seperti Maharaja Lela class.
Patut dinanti siapa dulu yang resmi operasional apakah Fregat Merah Putih Indonesia atau Maharaja Lela Class Malaysia.*


Posting Komentar untuk "Adu Tangguh Flagship Fregat Merah Putih Indonesia dengan Maharaja Lela Class Malaysia"