BNT 250 Sengaja PT Dahana Kembangkan Jadi Bom Tajam Standar NATO Buat Gantikan MK82 yang Masif Digunakan TNI AU Indonesia

 

BNT 250 Sengaja PT Dahana Kembangkan Jadi Bom Tajam Standar NATO Buat Gantikan MK82 yang Masif Digunakan TNI AU Indonesia (Lanud Iswahjudi)

TIMEMOMENTS.COM- Indonesia saat ini tengah mengembankan bom tajam BNT 250.

Pembuatan bom tajam BNT 250 didasarkan pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Penelitian dan Pengembangan Materiel (Litbangmat) Bom BNT-250 antara PT Dahana dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AU, dan PT Sari Bahari.

Dikutip Timemoments.com dari Antara edisi 18 November 2022, perjanjian pengembangan bom BNT 250 antara TNI AU, PT Dahana dan PT Sari Bahari ditandatangai di Kantor Dislitbang TNI AU, Bandung, Jum’at, 18 November 2022.

Saat itu Kepala Dislitbangau Marsekal Pertama (TNI) Susanto, Direktur Utama PT Sari Bahari, Ricky Hendrik Egam, dan Direktur Teknologi dan Pengembangan DAHANA, Suhendra Yusuf RPN menjadi pejabat yang meneken perjanjian Litbangmat tersebut.

Bom BNT 250 Diuji Coba dengan Jet Tempur F-16 TNI AU

Bom BNT 250 yang telah lama dikembangkan Indonesia diuji oleh TNI AU dengan jet tempur F-16.

Baca Juga: Ngarep Rafale Indonesia Bisa Pakai, PT Dahana, PT Sari Bahari & TNI AU Getol Bikin BNT-250 Bom Tajam Standar NATO Karya Anak Bangsa

Dikutip Timemoments.com dari unggahan akun Instagram resmi lanud Iswahjudi pada 18 November 2025 lalu, TNI Angkatan Udara melaporkan telah melaksanakan Uji Coba Operasional Bom BNT-250 yang berlangsung di Lanud Iswahjudi dan Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi. Selasa, (18/11/2025).

Uji coba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengujian untuk memastikan kesiapan dan kelaikan operasional alutsista sebelum digunakan satuan operasional.

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau), Marsma TNI Ir. Teguh Dharmawan, M.T., selaku pengendali uji, didampingi tim penguji.

Turut hadir Dangrup Tempur, Marsekal TNI David Yohan Tamboto, S.Sos., serta Presiden Direktur PT. Sari Bahari, Ir. Ricky Hendrik Egam, sebagai mitra industri pertahanan yang memproduksi Bom BNT-250.

Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Muchtadi Anjar Legowo, M.S., M.Han, dalam sambutannya menyampaikan bahwa uji coba ini bertujuan untuk memperoleh data teknis sebagai dasar penilaian kelayakan dan pemanfaatan operasional.

Uji coba dilakukan untuk mengukur fungsi, akurasi, serta integrasi Bom BNT-250 pada pesawat tempur F-16 Fighting Falcon Skadron Udara 3.

Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sesuai standar keselamatan penerbangan dan prosedur uji yang berlaku di lingkungan TNI AU.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Lanud Iswahjudi juga menekankan kepada seluruh personel pelaksana untuk mengutamakan keselamatan terbang dan kerja, melaksanakan seluruh prosedur sesuai ketentuan, serta mendokumentasikan hasil pengujian secara lengkap dan akurat.

BNT 250 Sengaja PT Dahana Kembangkan Jadi Bom Tajam Standar NATO Buat Gantikan MK82 yang Masif Digunakan TNI AU Indonesia (Lanud Iswahjudi)



Bom BNT 250 Menyasar Pesawat F-16 dan Rafale

PT Dahana mengaku bom BNT 250 yang dikembangkannya dengan TNI AU dan PT Sari Bahari menyasar pesawat F-16 dan Rafale.

Hal ini terungkap kala PT Dahana resmi menandatangani kerja sama penelitian dan pengembangan materiel bersama Dislitbangau dan PT Sari Bahari di Bandung, 15 September 2025.

Dikutip Timemoments.com dari rilis resmi PT Dahana lewat unggahan akun Instagramnya pada 23 September 2025, kolaborasi ini disebut menjadi wujud konsistensi Dahana dalam mendukung litbang alutsista nasional, khususnya pengembangan bom BNT-250 untuk memperkuat alutsista udara Indonesia.

"Perjanjian dua tahun ini diharapkan tidak hanya berhenti pada BNT-250, tetapi juga membuka jalan bagi riset produk pertahanan lainnya.

Dengan SDM dan fasilitas Energetic Material Center, Dahana siap berkontribusi bagi kemandirian industri pertahanan nasional," jelas PT Dahana dalam unggahannya.

Tak cuma itu, lewat e-flyer yang diunggah PT Dahana perusahaan yang tergabung dalam DEFEND ID itu mengharapkan BNT-250 bisa mendukung jet tempur F-16 dan Rafale Indonesia di masa depan.

"PT Dahana menandatangani perjanjian kerja sama penelitian dan pengembangan material bersama Dislitbangau dan PT Sari Bahari di Bandung, Senin, 15 September 2025.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Dahana Hary Irmawan, Kepala Dislibangau Marsekal Pertama TNI Ir. Teguh Dharmawan, M.T., dan Direktur Utama PT Sari Bahari Ir. Ricky Hendrik Egam.

Dalam sambutannya, Hary mengingatkan bahwa Dahana lahir dari proyek TNI AU sejaka 1966 dan hingga kini terus berkembang sebagai kiblat bahan peledak nasional.

Kerja sama ini menegaskan komitmen Dahana dalam mendukung litbang alutsista khususnya pengembangan bom BNT-250 yang telah memasuki tahap akhir.

Uji fragmentasi dan pengembangan sudah menunjukkan hasil baik, dan segera dilanjutkan ke uji operasional dengan harapan bisa memperoleh sertifikasi tahun ini.

Produk ini diharapkan mampu mendukung kebutuhan alutsista udara Indonesia termasuk pesawat tempur F-16 dan Rafale," terang PT Dahana dalam e-flyer yang diunggahnya.

BNT 250 Sengaja PT Dahana Kembangkan Jadi Bom Tajam Standar NATO Buat Gantikan MK82 yang Masif Digunakan TNI AU Indonesia (Lanud Iswahjudi)



Indonesia Sengaja Kembangkan Bom Tajam BNT 250 Sebagai Amuni Penggati

Bom BNT 250 telah melewati serangkaian proses desain, analisis, verifikasi, telah melakukan uji coba pengembangan tanpa bahan peledak pada Maret lalu.

Uji Coba Operasional dengan bahan peledak pada 18 November 2025 dilaporkan Antara edisi 19 November 2025 merupakan uji terakhir dengan harapan nanti bisa mendapatkan Sertifikat Uji Coba dan Sertifikat Kelaikan dari Puslaiklambangjau dan kedepan bisa mendapatkan Sertifikat Kelaikan/Sertifikat Design Approval dari Puslaik Kemhan yang merupakan salah satu persyaratan untuk produksi massal.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana, Yusep Nugraha Rubani, menyatakan bahwa uji coba ini sangat krusial dalam memastikan kesiapan operasional Bom BNT 250 di lapangan.

Ia menjelaskan, Bom BNT 250 dirancang sebagai bom tajam (live bomb) berstandar NATO, yang ke depannya diharapkan dapat menggantikan kebutuhan bom udara impor jenis MK-82 untuk pesawat tempur TNI Angkatan Udara.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh dan kerja sama yang solid dari Dislitbangau, Lanud Iswahjudi, Group Tempur 3, Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, serta PT Sari Bahari.

Sinergi yang erat ini adalah kunci keberhasilan dalam menerjemahkan kebutuhan pertahanan menjadi produk yang siap pakai dengan standar militer yang ketat. Ini bukan hanya tentang produk, ini tentang kedaulatan teknologi bangsa kita,” ujar Yusep Nugraha Rubani seperti dikutip Zonajakarta.com dari Antara.

BNT 250 direncanakan akan menggantikan Bom MK82 yang digunakan secara masif oleh TNI AU. 

Kehadiran BNT 250, diharapkan dapat diproduksi secara massal, dan akhirnya dapat mengurangi ketergantungan impor serta meningkatkan perekonomian industri pertahanan nasional.

Lebih lanjut, Yusep Nugraha Rubani menegaskan bahwa PT Dahana, dengan kapabilitasnya di Energetic Material Center (EMC), siap mendukung penuh upaya pengadaan alutsista nasional di sektor material peledak.

Baca Juga: Incar Produksi Massal, Perakitan BNT 250 Bom Tajam Standar NATO Karya Anak Bangsa Indonesia Dilihat Langsung Kadislitbang AU di PT Dahana

Kesiapan ini mencakup seluruh tahapan mulai dari penelitian, pengembangan, hingga produksi massal.

“Sebagai anggota DEFEND ID yang fokus pada energetic material, kami berkomitmen penuh untuk menjadi tulang punggung dalam penyediaan bahan peledak untuk setiap amunisi yang dikembangkan oleh industri pertahanan dalam negeri.

Keberhasilan BNT 250 membuktikan bahwa kami memiliki kapabilitas untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi,” tegas Yusep Nugraha Rubani.

Keberhasilan uji coba operasional Litbangmat Bom BNT 250 di Magetan ini menandai babak baru kemandirian industri pertahanan Indonesia.

PT Dahana optimis dapat segera membawa produk ini ke tahap produksi massal, sekaligus memperkuat peran strategisnya sebagai penyedia solusi energetic material untuk kedaulatan pertahanan negara.


***


Dewi Lusmawati
Dewi Lusmawati Dewi Lusmawati adalah jurnalis dan analis pertahanan yang berbasis di Indonesia. Ia telah menulis untuk berbagai publikasi sejak tahun 2017 di beberapa media online seperti Grid dan Gridhot yang termasuk dalam Kompas Gramedia Group of Magazine serta Zonajakarta.

Posting Komentar untuk "BNT 250 Sengaja PT Dahana Kembangkan Jadi Bom Tajam Standar NATO Buat Gantikan MK82 yang Masif Digunakan TNI AU Indonesia"