Rusia Siap Batalkan Kontrak Su-35 Agar Indonesia Punya Dana Beli Su-57
TIMEMOMENTS.COM - Saat ini Indonesia tengah bingung mau melanjutkan kontrak Su-35 atau tidak.
Rusia mengerti bahwasanya Jakarta resah dengan ancaman sanksi CAATSA.
Pembelian ini berpotensi melahirkan sanksi ekonomi tersebut.
Apalagi baru-baru ini AS merasa Indonesia tak menepati janji soal kerja sama perekonomian.
Baca Juga : AS Disinyalir Bebaskan Tiga Negara Asia Termasuk Indonesia dari CAATSA Bila Beli Su-35
Lalu adanya kemungkinan kolapsnya perjanjian itu.
Entah apa sebabnya tapi runtuhnya kerja sama ekonomi dengan AS merugikan.
Kunjungan Prabowo ke Rusia
Pada 10 Desember 2025 Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertemu Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow.
Putin mengatakan negaranya siap menjalin kerja sama lebih jauh dengan Indonesia mulai dari teknologi, ruang angkasa, pertahanan dan ekonomi.
"Komisi bersama ekonomi juga bekerja dengan bagus. Hubungan ekonomi sama perdagangan juga berkembang selama 9 bulan pertama tahun ini. Nilai perdagangan kita naik 17 persen," ujar Presiden Putin dikutip dari presidenri.go.id.
Masih menurut Putin, Indonesia adalah mitra tradisional Rusia dalam kerja sama militer.
Wajar karena di masa Trikora, Uni Soviet membantu Indonesia merebut Irian Barat.
Mantan agen KGB itu ingin lebih banyak lagi ahli militer Indonesia menjalani Pendidikan di Lembaga tinggi Angkatan bersenjata Rusia.
Sehingga kedepan lebih erat lagi kerja sama antar keduanya.
Memang hasil terperinci pertemuan itu tak dibeberkan ke publik karena termasuk rahasia negara.
Su-57 Pengganti Su-35
Seperti diketahui, kontrak Su-35 tak jelas nasibnya.
Yang pasti kontrak belum dibatalkan.
Sebetulnya bila sesuai rencana Indonesia menerima unit pertama Su-35 pada 2019 lalu.
Ancaman sanksi CAATSA menjadi alasan leletnya pemenuhan kontrak ini.
Tapi CEO Rosoboronexport yang merupakan eksportir senjata terbesar Rusia, Alexander Mikheev menjelaskan pihaknya sudah menawarkan Su-57 ke Indonesia.
Bila kontrak Su-35 dibatalkan maka harapannya dana pembelian diarahkan ke Su-57.
"Pesawat tempur generasi kelima Su-57 mungkin akan ditawarkan kepada Indonesia.
Rusia juga siap memperbarui kontrak yang dibatalkan untuk pesawat tempur Su-35, menjual pesawat tempur Ka-52 dan Mi-17, drone, dan sistem anti-drone," jelas vedomosti.ru pada 10 Juni 2025 dalam artikelnye berjudul 'Will Russia be able to return to the Indonesian arms market?'
Namun Mikheev menyarankan agar Jakarta sekalian mengembangkan teknologi pertahanan dengan Rusia agar alutsista yang dibeli beroperasi sebagaimana mestinya.
Patut ditunggu bagaimana respon Indonesia, jelas Su-57 jet tempur siluman yang setanding dengan F-35.*
Rusia mengerti bahwasanya Jakarta resah dengan ancaman sanksi CAATSA.
Pembelian ini berpotensi melahirkan sanksi ekonomi tersebut.
Apalagi baru-baru ini AS merasa Indonesia tak menepati janji soal kerja sama perekonomian.
Baca Juga : AS Disinyalir Bebaskan Tiga Negara Asia Termasuk Indonesia dari CAATSA Bila Beli Su-35
Lalu adanya kemungkinan kolapsnya perjanjian itu.
Entah apa sebabnya tapi runtuhnya kerja sama ekonomi dengan AS merugikan.
Kunjungan Prabowo ke Rusia
Pada 10 Desember 2025 Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertemu Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow.
Putin mengatakan negaranya siap menjalin kerja sama lebih jauh dengan Indonesia mulai dari teknologi, ruang angkasa, pertahanan dan ekonomi.
"Komisi bersama ekonomi juga bekerja dengan bagus. Hubungan ekonomi sama perdagangan juga berkembang selama 9 bulan pertama tahun ini. Nilai perdagangan kita naik 17 persen," ujar Presiden Putin dikutip dari presidenri.go.id.
![]() |
| Presiden Prabowo bertemu Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin (foto : presidenri.go.id) |
Masih menurut Putin, Indonesia adalah mitra tradisional Rusia dalam kerja sama militer.
Wajar karena di masa Trikora, Uni Soviet membantu Indonesia merebut Irian Barat.
Mantan agen KGB itu ingin lebih banyak lagi ahli militer Indonesia menjalani Pendidikan di Lembaga tinggi Angkatan bersenjata Rusia.
Sehingga kedepan lebih erat lagi kerja sama antar keduanya.
Memang hasil terperinci pertemuan itu tak dibeberkan ke publik karena termasuk rahasia negara.
Su-57 Pengganti Su-35
Seperti diketahui, kontrak Su-35 tak jelas nasibnya.
Yang pasti kontrak belum dibatalkan.
Sebetulnya bila sesuai rencana Indonesia menerima unit pertama Su-35 pada 2019 lalu.
Ancaman sanksi CAATSA menjadi alasan leletnya pemenuhan kontrak ini.
Tapi CEO Rosoboronexport yang merupakan eksportir senjata terbesar Rusia, Alexander Mikheev menjelaskan pihaknya sudah menawarkan Su-57 ke Indonesia.
Bila kontrak Su-35 dibatalkan maka harapannya dana pembelian diarahkan ke Su-57.
"Pesawat tempur generasi kelima Su-57 mungkin akan ditawarkan kepada Indonesia.
Rusia juga siap memperbarui kontrak yang dibatalkan untuk pesawat tempur Su-35, menjual pesawat tempur Ka-52 dan Mi-17, drone, dan sistem anti-drone," jelas vedomosti.ru pada 10 Juni 2025 dalam artikelnye berjudul 'Will Russia be able to return to the Indonesian arms market?'
Namun Mikheev menyarankan agar Jakarta sekalian mengembangkan teknologi pertahanan dengan Rusia agar alutsista yang dibeli beroperasi sebagaimana mestinya.
Patut ditunggu bagaimana respon Indonesia, jelas Su-57 jet tempur siluman yang setanding dengan F-35.*


Posting Komentar untuk "Rusia Siap Batalkan Kontrak Su-35 Agar Indonesia Punya Dana Beli Su-57"