Vladimir Putin Siap Bantu Indonesia Kembangkan Teknologi Nuklir

Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin siap bantu Indonesia di bidang teknologi nuklir (foto : BPMI Setpres)


TIMEMOMENTS.COM - Upaya Indonesia memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terus menerus dilakukan.

Namun Indonesia harus mencari partner yang sudah sangat paham mengenai seluk beluk pengayaan uranium dari A-Z.

Ada beberapa negara yang sudah terorganisir dengan baik mengenai fusi nuklir, menggabungkan dua inti atom menjadi satu sehingga bisa melepaskan energi yang sangat besar.

Fusi nuklir bila berhasil maka inti atom mempunyai energi seperti matahari dari sinilah ia diubah menjadi listrik, bebas polusi ramah lingkungan.

Baca JugaPengamat Politik Moskow Sebut Indonesia Sangat Berpotensi Miliki Senjata Nuklir

Jadi dipastikan kedepan Indonesia berencana membangun empat PLTN yang operasional untuk keperluan sipil.

"Pemerintah Indonesia telah memasukkan energi nuklir sebagai bagian dari bauran energi nasional sampai 2060," jelas Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syaiful Bakhri dikutip dari brin.go.id pada 21 April 2025.

Atoms For Peace

Presiden AS Dwight D. Eisenhower pada 8 Desember 1953 berpidato di Majelis Umum PBB menyampaikan bahwa nuklir untuk tujuan kemanusiaan.

Hal ini sebagai wujud keprihatinan Ike atas Perang Dingin yang bisa berujung dengan bentrokan nuklir antara Timur dan Barat.

"Presiden Eisenhower berupaya menyelesaikan masalah mengerikan ini dengan menyarankan cara untuk mengubah atom dari momok menjadi manfaat bagi umat manusia," jelas esienhowerlibrary.gov.

Apa yang disampaikan Ike sampai ke Presiden Seokarno.

Bung Besar ingin bergabung ke Atoms For Peace dan diterima oleh Pemerintah AS.

Inilah awal Indonesia memasuki teknologi nuklir, di tahun 1961 pemerintah AS memberikan bantuan anggaran serta praktisinya ke Bandung membuat reactor nuklir pertama Indonesia TRIGA-Mark II.

Reaktor nuklir TRIGA-Mark II (foto : brin.go.id)

Di tahun segitu hanya AS yang berani memberi bantuan dana serta kepakaran nuklir ke negara lain secara cuma-cuma.

Beruntung Indonesia menerima itu semua dari AS yang punya kapabilitas pengayaan uranium kelas satu.

Bom Atom

Namun keinginan Soekarno berubah dari damai menjadi upaya pembuatan senjata nuklir.

Sebab uji coba senjata atom Republik Rakyat China (RRC) di gurun Lop Nur, Xinjiang pada 16 Oktober 1964 membuka mata dunia tentang ancaman perang nuklir semakin dekat.

China menamai bomnya Miss Qiu, berkekuatan 22 kiloton TNT bila diledakkan awan jamur bisa mencapai 909 meter di atas permukaan laut.

Dalam buku Nuklir Sukarno : Kajian Awal atas Politik Tenaga Atom Indonesia 1958-1967, usai TRIGA-Mark II berhasil melakukan reaski nuklir pertamanya, tiga minggu kemudian Soekarno pergi ke China pada 5 November 1964.



Kesuksesan Miss Qiu diceritakan PM China Chou En-lai ke Soekarno. Rasa terancam dari kekuatan nuklir Barat membuatnya memerintahkan badan nukir Indonesia mengalihkan penelitian ke bom atom.

"Kedua negara juga sedang dalam semangat menentang neo-kolonialisme dan neo-imperialisme Barat," jelas buku tersebut.

Misi ini berhasil namun bom atom Indonesia tak pernah diuji coba hingga sekarang.

Rusia Siap Membantu

Kunjungan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Moskow pada 10 Desember 2025 menemui Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin berbuah kerja sama di berbagai bidang.

Salah satunya pengembangan teknologi nuklir.

Putin mengatakan tentu saja Rusia siap membantu Indonesia soal hal ini.

"Ada banyak prospek dalam sektor energi termasuk energi nuklir.

Saya tahu bahwa Indonesia memang ada rencana terkait dan kalau Indonesia memang memutuskan melibatkan Rusia, kami selalu siap untuk membantu," ungkapnya dikutip dari presidenri.go.id.

Indonesia memang membutuhkan PLTN karena krisis energi kedepan semakin besar.*

Seto Ajinugroho
Seto Ajinugroho adalah seorang Wartawan yang berkecimpung di dunia Jurnalisme terutama menggeluti tentang informasi perkembangan teknologi pertahanan nasional dan internasional

Posting Komentar untuk "Vladimir Putin Siap Bantu Indonesia Kembangkan Teknologi Nuklir"